Pasal 561.
(s.d.u. dg. UU N. 18 / Prp / 1960.)Seorang nakoda kapal Indonesia
yang tidak mempunyai di kapalnya surat-surat kapal, buku-buku dan surat-surat
lain yang diharuskan oleh ketentuan undang-undang, diancam dengan pidana denda
paling banyak seribu lima ratus rupiah. (KUHP 8, 93, 95; KUHD 341, 341d, 347,
375 dst.)
Pasal 562.
(s. d. u. dg. S. 1933-47 j. S. 1938-2; UU N. 18 / Prp /
1960.) Diancam dengan pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:
(KUHP 8, 93, 95.)
1. Seorang nakoda
kapal Indonesia yang tidak menjaga supaya buku-buku harian di kapalnya diurus
menurut aturan-aturan umum, atau tidak memperlihatkan buku-buku harian itu pada
waktu dan di mana diharuskan menurut ketentuan undang-undang; (KUHD 348 dst.,
352; S. 1938-4.)
2. Seorang nakoda
kapal Indonesia yang tidak mengurus register pidana yang diharuskan oleh aturan-aturan
umum menurut ketentuan undang-undang, atau tidak memperlihatkannya pada waktu
dan di mana diharuskan menurut ketentuan undang-undang itu; (KUHD 352a.)
3. Seorang nakoda
kapal Indonesia yang dalam hal tidak ada register pidana, tidak memberi
keterangan kepada hakim sebagaimana diharuskan menurut ketentuan undang-undang;
4. serang pengusaha
pelayaran, pemegang buku atau nakoda kapal Indonesia yang menlak permintaan
untuk memperlihatkan kepada yang berkepentingan buku-buku harian kapalnya, atau
menlak untuk memberi salinan buku buku itu dengan membayar biayanya. (KUHD 320,
327, 341, 341d, 350.)
Pasal 563.
(s.d. u. dg. UU N. 18 / Prp / 1960.) Seorang nakoda kapal Indonesia
yang tidak memenuhi kewajibannya menurut undang-undang tentang pencatatan dan
pemberitahuan kelahiran dan kematian selama perjalanannya, diancam dengan
pidana denda paling banyak seribu lima ratus rupiah. (KUHP 8, 93, 95; BS. 46
dst., 50 dst., 77; BS. Chin. 58 dst.,
62, 64, 85; KUHD 341, 341d, 348.)
Pasal 564.
(s. d. u. dg. UU N. 18 / Prp / 1960.) Seorang nakoda atau
anak buah kapal yang tidak memperhatikan ketentuan undang-undang yang ditetapkan
untuk mencegah tabrakan bila kapalnya melanggar sesuatu atau terdampar, diancam
dengan pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. (KUHP 93, 199;
KUHD 341, 341d, 534 dst.; S. 1914-225, 226.)
Pasal 565.
(s.d.u. dg. UU N. 18 / Prp / 1960.) Barangsiapa tanpa
wewenang menggunakan suatu tanda pengenal walaupun dengan sedikit perubahan,
kalau hal itu menurut ketentuan undang-undang hanya boleh dipakai oleh kapal
rumah sakit, sekci-sekci kapal yang demikian, ataupun perahu-perahu yang digunakan
untuk pekerjaan merawat orang sakit, diancam dengan pidana kurungan paling lama
satu bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. (KUHP
508; S. 1905-626, 687.)