Pasal 496.
(s.d. u. dg. UU N. 1 / 1946 dan UU N. 18 / Prp / 1960.)
Barangsiapa membakar barang tak bergerak milik sendiri tanpa izin kepala plisi
atau pejabat yang ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana denda paling tinggi
tujuh ratus lima puluh rupiah. (KUHP 45, 62, 187 dst., 382, 410.)
Pasal 497.
(s. d. u. dg. S. 1932-143 j. S. 1933-9; UU N. 18 / Prp / 1960.) Diancam
dengan pidana denda paling tinggi tiga ratus tujuh puluh lima rupiah:
1. barangsiapa
menyalakan api atau tanpa perlu menembakkan senjata api di jalan umum atau di
pinggimya, ataupun di tempat yang sedemikian dekatnya dengan bangunan atau
barang, hingga dapat timbul bahaya kebakaran;
2. barangsiapa
melepaskan balon angin yang membawa bahan-bahan menyala.(KUHP 45, 92, 188.)
498
dan 499.
Dicabut dg. S. 1932-143 j. S. 1933-9.
Pasal 500.
(s.d. u. dg. UU N. 1 / 1946 dan UU N. 18 / Prp / 1960.)
Barangsiapa membuat bat ledak, mata peluru atau peluru untuk senjata api, tanpa
izin kepala plisi atau pejabat yang ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana
kurungan paling lama sepuluh hari atau pidana denda paling banyak tujuh ratus
lima puluh rupiah. (KUHP 92.)